Selama ini, pengasuhan di tahun-tahun awal anak sering dianggap "wilayah Ibu." Padahal, hasil temuan penelitian Tim Karakter Kita menunjukkan bahwa Ayah Indonesia, baik di kota maupun di desa, semakin aktif terlibat dalam pengasuhan anak.
Mereka tidak lagi hanya berperan sebagai pencari nafkah, tapi juga sebagai sumber dukungan emosional dan keterlibatan nyata dalam kehidupan anak.
Fakta Menarik: Ayah di daerah rural justru mengalami kelelahan emosi yang lebih tinggi dibanding Ayah di kota. Hal ini bisa jadi karena mereka menjalankan dua peran berat sekaligus: tanggung jawab ekonomi yang besar dan tuntutan keterlibatan dalam pengasuhan.
Kelelahan Emosi: Sisi Lain dari Cinta yang Serius
Kelelahan Ayah bukan tanda kurang cinta, tapi justru karena cinta yang dijalankan dengan serius. Dalam pengasuhan anak usia 0–2 tahun, keterlibatan Ayah memiliki dampak luar biasa:
- Anak lebih mudah menenangkan diri saat stres
- Anak memiliki tingkat kepercayaan diri lebih tinggi
- Hubungan antara Ayah dan Ibu menjadi lebih harmonis
Cara Sederhana Menguatkan Peran Ayah
Beri ruang, bukan tuntutan
Biarkan Ayah membangun kedekatan dengan caranya sendiri. Kehadiran yang konsisten jauh lebih bermakna.
Libatkan Ayah sejak awal
Biarkan Ayah ikut mengganti popok, memandikan, atau membaca cerita.
Validasi perasaannya
Saat Ayah bilang "capek," katakan "Iya, pasti berat ya. Terima kasih sudah terus berusaha."
Pesan Penting
Kelelahan Ayah bukan tanda kelemahan, tapi tanda bahwa ia berjuang untuk hadir. Perjalanan membangun karakter anak bukan tugas satu pihak, tapi perjalanan bersama yang saling menguatkan.