KarakterKita lahir dari sebuah kesempatan besar. Pada tahun 2024, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui skema Pendanaan Riset Pembangunan Berkelanjutan (PRPB) bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengundang perguruan tinggi di Indonesia untuk menyumbangkan gagasan dan solusi nyata bagi pengasuhan nasional.
Inisiatif ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan cita-cita Generasi Emas Indonesia 2045. Undangan ini disambut hangat oleh Universitas Padjadjaran, khususnya Fakultas Psikologi yang dipimpin oleh Prof. Zahrotur Rusyda Hinduan, S.Psi., MOP., Ph.D., Psikolog, selaku Dekan, serta mendapat dukungan penuh dari Prof. Hendriati Agustiani, M.Si., Ph.D., Psikolog, Guru Besar Psikologi Perkembangan.
Fakultas Psikologi Unpad memiliki Pusat Studi Relasi, Kehidupan Keluarga, dan Pengasuhan, yang telah lama berfokus pada kajian isu-isu keluarga dan perkembangan anak. Salah satu tokoh peneliti di bidang pengasuhan anak adalah Dr. Fitri Ariyanti Abidin, M.Psi., Psikolog, yang konsisten meneliti peran penting orang tua dalam membentuk perilaku anak.

Tim peneliti KarakterKita sedang berdiskusi di Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran
Tim Lintas Disiplin yang Kuat
Bersama rekannya, Fredrick Dermawan Purba, M.Psi., Ph.D., Psikolog, peneliti berpengalaman di tingkat nasional dan internasional, lahirlah gagasan ORANGTUA EMAS (Optimalisasi Revolusi Asuh Nasional Generasi Terbaik untuk Anak dan Remaja dengan Edukasi Digital Modern Asuh Strategis).
Untuk menjawab kompleksitas persoalan pengasuhan nasional, tim lintas disiplin pun dibentuk. Dr. Fedri Ruluwedrata Rinawan, dr., M.Sc. PH., Ph.D., dari Fakultas Kedokteran, berkontribusi dengan keahliannya di bidang kesehatan masyarakat, termasuk pengalaman merancang iPosyandu. Dari Telkom University, Prof. Dr. Andry Alamsyah, S.Si., M.Sc., menghadirkan keahlian big data analysis yang relevan dengan tantangan era digital.

Tim lengkap KarakterKita - Kolaborasi lintas disiplin untuk penguatan karakter bangsa
"Hanya dalam waktu satu minggu, tim ini berhasil menyusun proposal yang kemudian terpilih untuk didanai pada Juni 2024. Kolaborasi yang solid dan visi yang jelas menjadi kunci kesuksesan."
Penguatan Tim dan Fokus Penelitian
Selanjutnya, tim inti merekrut sejumlah asisten peneliti muda berkompetensi tinggi: Vidya Anindhita, M.Psi., Psikolog; Muhammad Apriandito Arya Saputra, M.B.A.; Grace Helena Firmansyah Putri, M.Psi., Psikolog; Grace Natasha Sunardy, M.Psi., Psikolog; Fauzia Bella, M.Psi., Psikolog; Ananda Rainy Akram, S.Psi.; Syipa Husni Fadilah, S.Psi.; dan Abigail Manuella Aminta Situmorang.
Pada Februari 2025, terbit Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029 yang menempatkan Program Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa (PKJB) sebagai salah satu fokus utama. Hal ini semakin menguatkan fokus riset pada delapan karakter utama bangsa: religius, bermoral, sehat, cerdas kreatif, kerja keras, disiplin, mandiri, dan bermanfaat.
"Metodologi yang diterapkan sangat komprehensif," ungkap tim peneliti. "Kami tidak hanya mengandalkan satu pendekatan, tetapi mengintegrasikan berbagai metode untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang pengasuhan di Indonesia."
13
Provinsi penelitian
4,600
Target partisipan
8
Karakter utama bangsa
Metodologi Penelitian Komprehensif
Focus Group Discussion (FGD) bersama Kemenko PMK dan kementerian serta lembaga terkait untuk memahami kebijakan dan kebutuhan nasional terkait pengasuhan anak.
Systematic Literature Review, menyaring 6.392 artikel hingga menemukan 21 publikasi relevan dari database Scopus, PubMed, dan ScienceDirect untuk membangun fondasi teori yang kuat.
Big Data Analysis melalui web scraping media sosial seperti TikTok, Instagram, Twitter, dan YouTube untuk menangkap opini publik mengenai tren pengasuhan di era digital.

.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
Penelitian kualitatif melibatkan 183 informan di 13 provinsi pada 26 kota kabupaten
Dukungan Penuh Pemerintah
Penelitian Kualitatif, melibatkan 183 informan di 13 provinsi pada 26 kota kabupaten untuk memahami dinamika pengasuhan dari perspektif masyarakat Indonesia yang beragam.
Penelitian Kuantitatif, yang sedang berlangsung di 10 provinsi dengan target 4.600 partisipan untuk validasi temuan secara statistik dan mendapatkan gambaran nasional yang representatif.
Seluruh proses riset ini mendapat dukungan penuh dari Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa, Prof. Warsito, S.Si., DEA, Ph.D, beserta jajaran, termasuk Asisten Deputi Penguatan Budi Pekerti, Ir. Gatot Hendrarto, M.Sc. Melalui fasilitasi yang intensif, Kemenko PMK tidak hanya mendukung dari sisi kebijakan, tetapi juga aktif membuka akses dan koordinasi lintas kementerian.
"Meskipun para anggota tim memiliki kesibukan akademik masing-masing, mereka menjaga komitmen dengan rutin berdiskusi setiap minggu, baik secara daring maupun tatap muka. Cara kerja yang penuh kehangatan dan keterbukaan ini mencerminkan nilai yang hendak dibangun."
Semangat Keluarga dalam Tim
Lebih dari sekadar riset, KarakterKita menjadi wujud kolaborasi nyata untuk membangun relasi keluarga yang hangat sebagai fondasi penguatan karakter bangsa. Kehangatan yang tercipta di dalam tim peneliti dan mitra adalah cermin dari semangat yang hendak ditularkan kepada seluruh keluarga di Indonesia.
Kemenko PMK
Mitra Strategis
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan memberikan dukungan penuh melalui koordinasi lintas kementerian dan fasilitasi kebijakan.
Kemendiktisains
Mitra Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mendukung implementasi riset untuk penguatan sistem pendidikan karakter di Indonesia.

LPDP
Penyandang Dana
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan memfasilitasi pendanaan melalui skema Pendanaan Riset Pembangunan Berkelanjutan (PRPB) untuk mewujudkan riset berkualitas tinggi.

Universitas Padjadjaran
Institusi Peneliti
Universitas Padjadjaran melalui Fakultas Psikologi dan Fakultas Kedokteran menjadi tulang punggung penelitian dengan keahlian di bidang psikologi perkembangan dan kesehatan masyarakat.

Telkom University
Mitra Teknologi
Telkom University memberikan keahlian big data analysis yang crucial untuk memahami tren pengasuhan di era digital melalui analisis media sosial.
"KarakterKita percaya bahwa perubahan besar dimulai dari ruang terkecil: rumah," ungkap tim. "Dari rumah, nilai dan karakter ditanamkan, hubungan dibentuk, dan generasi ditempa. Melalui kerja bersama ini, KarakterKita ingin menghadirkan dukungan yang nyata bagi para orang tua."
Dari Rumah, untuk Indonesia
KarakterKita hadir dengan keyakinan bahwa setiap rumah di Indonesia memiliki potensi untuk menjadi tempat tumbuhnya generasi berkarakter kuat, sehat, dan bermanfaat. Platform ini bukan hanya sekadar aplikasi, tetapi jembatan yang menghubungkan riset akademis dengan kebutuhan nyata keluarga Indonesia.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan didukung oleh metodologi penelitian yang komprehensif, KarakterKita berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan solusi terbaik bagi pengasuhan anak di Indonesia. Setiap fitur yang dikembangkan didasarkan pada temuan riset dan kebutuhan nyata yang diidentifikasi melalui berbagai metode penelitian.
"Melalui KarakterKita, kami ingin memastikan bahwa tidak ada orang tua yang merasa sendirian dalam perjalanan mengasuh anak," tutup tim peneliti. "Karena dari rumah yang hangat dan berkarakter, lahirlah generasi emas Indonesia 2045."