Setiap Ayah dan Ibu pasti ingin anaknya tumbuh bahagia. Kita ingin mereka percaya diri, sopan, dan tahu mana yang benar. Tapi di balik niat baik itu, sering kali muncul kebingungan sederhana yang ternyata tidak sederhana: "Lebih baik aku jadi orangtua yang lembut, atau yang tegas?"
Dalam pengasuhan, dua hal ini—pelukan dan aturan—sering terasa berseberangan. Padahal, berdasarkan hasil temuan penelitian Tim Karakter Kita, keduanya justru adalah dua sisi cinta yang tidak bisa dipisahkan.
Saat Pelukan Menjadi Segalanya
Anak usia 0–2 tahun sangat peka terhadap rasa aman. Mereka belajar tentang dunia bukan hanya dari kata-kata, tapi dari ekspresi wajah, nada suara, dan sentuhan Ayah-Ibu. Ketika Ibu menimang dengan lembut, atau Ayah membelai kepala anak sambil tersenyum, anak belajar bahwa dunia adalah tempat yang aman untuk tumbuh.
Ingat: Batasan bukan lawan dari cinta. Justru, batasan yang diberikan dengan kasih sayang membantu anak memahami bahwa cintamu stabil dan bisa diandalkan.
Apa yang Terjadi Saat Aturan Hilang?
Kunci keseimbangannya adalah menegaskan batas tanpa mematikan rasa ingin tahu. Misalnya, Ibu bisa berkata dengan lembut: "Sayang, makanannya tumpah. Yuk, kita lap bareng ya. Lain kali hati-hati supaya buburnya nggak jatuh."
Kalimat sederhana ini mengandung tiga hal penting: Empati (anak tidak dimarahi), Arahan (ada penjelasan), dan Keterlibatan (anak dilibatkan dalam memperbaiki situasi).
Tips Praktis untuk Menyeimbangkan Pelukan dan Aturan
Mulai dari rutinitas sederhana
Buat aturan harian seperti waktu tidur, makan, atau bermain. Rutinitas membuat anak merasa aman.
Berikan pilihan terbatas
"Kamu mau pakai baju biru atau kuning?" Anak tetap merasa punya kendali, tapi dalam batas aman.
Gunakan bahasa positif
Daripada berkata "jangan lari", coba "ayo jalan pelan-pelan". Bahasa positif lebih mudah diterima otak anak kecil.
Bersatu sebagai tim pengasuhan
Penting bagi Ayah dan Ibu untuk punya kesepakatan dasar tentang aturan di rumah.
Kesimpulan
Pelukan memang penting, tapi aturan adalah bingkainya. Tanpa bingkai, cinta bisa meluber ke mana-mana tanpa arah. Dengan bingkai, cinta tetap hangat, tapi punya bentuk yang membuat anak merasa aman.